PENDAHULUAN
Al-Qur’an
adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan
puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang
diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat
Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah
panjang yang dimiliki oleh umat islam dan sampai sekrang masih terjaga
keasliannya. Al-Qur’an memiliki multifungsi dan selalu cocok dengan fenomina
dalam kehidupan ini, hal ini merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh
Al-Qur’an. Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap : tahap pertama
yaitu tahap pengumpulan al-qur’an dalam arti menghafal pada masa nabi, tahap
kedua pengumpulanal – quran dalam arti penulisan Al-Qur’an pada masa nabi, hal
ini dinamakan pengahafalan dan pembukuan tahap pertama. Setelah wafatnya Nabi
proses pengumpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga
terbentuklah yang namanya “mushaf usmani” seperti yang ada pada sekarang ini. Penyebaran
islam bertambah luas membuat dan para qurra pun tersebar dan itu memiliki
latarbelakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam tatacaramembaca
Al-Qur’an sejalan dengan perbedaan “huruf” yang dengannya huruf diturunkan. Hal
ini menimbulkan kecemasan dikalangan sahabat tak terkecuali khalifah pada waktu
itu ya itu Usman bin Affan, melihat kejadian hal itu khalifah Usman
memerintahkah danmengirimkan utusan kepada Hafsah ( untuk meminjam mushaf Abu
Bakar yang ada padanya ) dan Hafsah pun mengirimkan lembaran-lembaran itu
kepadanya. Kemudian Usman mamanggil Zaid bin Zabit Al-Ansari, Abdullah bin
Zabair, Sa’id bin ‘As, dan Abdurrahman bin Haris bin Hisyam, ketiganya adalah
orang quraisy ( Al-Qattan; 2007:193 ). Khalifah Usman bin Affan memerintahkan
kepada ketiga orang Quraisy itu untuk menyalin dan memperbanyak Al-Qur’an
dengan satu pedoman dalam cara – cara membacanya, hal ini telah disepakati oleh
para sahabat .
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini ditemukan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18 : “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an ( di dalam dadamu ) dan ( menetapkan ) bacaannya ( pada lidahmu ) itu adalah tanggungan kami. ( Karena itu ), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah”.
2.2 Penurunan Al-Qur'an
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur – angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut riwayat hafsh, 6.262 ayat menurut riwayat Ad-Dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat 0 ayat yang turun pada periode mekah ( ayat makiyah ) sekitar 4.780 ayat yang tercakup dalam 86 sura. Ayat – ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalam 28 surah.
2.3 Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba – tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya .
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki – laki dan mengucapkan kata – kata di hadapan Nabi SAW .
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai – sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril. Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal . 17 Ramadhan M – 9 Dzulhijah 674 M.
2.4 Kodifikasi Al-Qur’an
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka.
Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat – ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah – pelepah kurma, lempengan – lempengan batu, dan kepingan – kepingan tulang .
2.5 Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat – surat Makkiyah ( surat Mekkah ) dan Madaniyah ( surat Madinah ). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat – surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.
Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek – pendek, menyangkut prinsip – prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang – panjang, menyangkut peraturan – peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya ( syari'ah ). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah Nama lain Al-Qur'an.
2.6 Fungsi Al-Qur’an
Setelah mengetahui pokok – pokok ajaran Al-Qur’an , selanjutnya kita dapat kita dapat memahami fungsi Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an sebagai kitab syariat terakhir yang diturunkan juga memiliki tujuan dan misi kehadirannya, antara lain sebagai berikut : sebagai pedoman hidup manusia Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Di dalamnya terdapat penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk serta pembela ( antara yang hak dan yang batil ) :
Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini ditemukan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18 : “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an ( di dalam dadamu ) dan ( menetapkan ) bacaannya ( pada lidahmu ) itu adalah tanggungan kami. ( Karena itu ), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah”.
2.2 Penurunan Al-Qur'an
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur – angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut riwayat hafsh, 6.262 ayat menurut riwayat Ad-Dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat 0 ayat yang turun pada periode mekah ( ayat makiyah ) sekitar 4.780 ayat yang tercakup dalam 86 sura. Ayat – ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalam 28 surah.
2.3 Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain:
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi SAW tiba – tiba saja merasakan wahyu itu telah berada di dalam hatinya .
2. Malaikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki – laki dan mengucapkan kata – kata di hadapan Nabi SAW .
3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW, cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai – sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat dingin.
4. Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujudnya yang asli.
Setiap kali mendapat wahyu, Nabi SAW lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi SAW ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril. Ayat Al-Qur’an yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5 ayat pertama surat Al-’Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal . 17 Ramadhan M – 9 Dzulhijah 674 M.
2.4 Kodifikasi Al-Qur’an
Kodifikasi atau pengumpulan Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi SAW membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada mereka.
Disamping menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat – ayat yang diajarkannya, Nabi SAW juga memerintahkan para sahabat untuk menuliskannya di atas pelepah – pelepah kurma, lempengan – lempengan batu, dan kepingan – kepingan tulang .
2.5 Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat – surat Makkiyah ( surat Mekkah ) dan Madaniyah ( surat Madinah ). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat – surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.
Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek – pendek, menyangkut prinsip – prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang – panjang, menyangkut peraturan – peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya ( syari'ah ). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah Nama lain Al-Qur'an.
2.6 Fungsi Al-Qur’an
Setelah mengetahui pokok – pokok ajaran Al-Qur’an , selanjutnya kita dapat kita dapat memahami fungsi Al-Qur’an itu sendiri. Al-Qur’an sebagai kitab syariat terakhir yang diturunkan juga memiliki tujuan dan misi kehadirannya, antara lain sebagai berikut : sebagai pedoman hidup manusia Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Di dalamnya terdapat penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk serta pembela ( antara yang hak dan yang batil ) :
1. Sebagai pembenar dan penyempurna kitab – kitab terdahulu dalam surah Ali imran ayat 3, Allah swt berfirman: "Dia menurunkan kitab ( Al-Qur’an ) kepadamu ( Muhammad ) yang mengandung kebenaran, membenarkan ( kitab – kitab ) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan injil".
2. Sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan Al-Qur’an membawa berita gembira dan peringatan bagi orang – orang yang mengingkarinya. Disamping itu Al-Qur’an menjelaskan kriteria – kriteria golongan yang memperoleh berita gembira dan yang mendapatkan ancaman dan peringatan, perahatikan ayat berikut : "katakanlah ( muhammad ), aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi dirimu kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghoib, niscaya aku akan membuat kebajikan sebanyak – banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang – orang yang beriman" QS Al-A'raf : 188 .
3. Sebagai sumber pokok ajaran islam Al-Qur’an merupakan sumber pokok ajaran islam yang pertama. didalamnya terdapat keterangan – keterangan yang dibutuhkan oleh manusia untuk mengolah alam jagat raya ini. bahkan, sumber pokok tersebut tidak hanya mengantarkan manusia untuk bahagia didunia saja, tetapi juga bahagia di akhirat.
2.7 Nama – nama lain Al-Qur'an
Al-Qur'an, kitab suci agama Islam memiliki banyak nama. Nama – nama ini berasal dari ayat – ayat tertentu dalam Al-Qur'an itu sendiri yang memakai istilah tertentu untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Yaitu :
1. Al-Kitab ( buku )
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. ( QS. Al-Baqarah [2]:2 ).
2. Al-Furqan ( pembeda benar salah )
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba – Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. ( QS. Al-Furqaan [25]:1 ).
3. Adz-Dzikr ( pemberi peringatan )
Sesungguhnya Kami – lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar – benar memeliharanya. ( QS. Al Hijr [15]:9 ).
4. Al-Mau'idhah ( pelajaran atau nasihat )
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit – penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang beriman. ( QS. Yunus [10]:57 ).
5. Asy-Syifa' ( obat atau penyembuh )
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit – penyakit ( yang berada ) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang – orang yang beriman. ( QS. Yunus [10]:57 ).
6. Al-Hukm ( peraturan atau hokum )
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan ( yang benar ) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali – kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap ( siksa ) Allah. ( QS. Ar Ra'd [13]:37 ) .
7. Al-Hikmah ( kebijaksanaan )
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). ( QS. Al Israa' [17]:39 ).
8. Al-Huda ( petunjuk )
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk ( Al-Qur'an ), kami beriman kepadanya. Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak ( takut pula ) akan penambahan dosa dan kesalahan. ( QS. Al Jin [72]:13 ).
9. At-Tanzil ( yang diturunkan )
Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar – benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, ( QS. Asy Syu’araa’ [26]:192 ).
10. Ar-Rahmat ( karunia )
Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar – benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang – orang yang beriman. ( QS. An Naml [27]:77 ).
11. Ar-Ruh ( ruh )
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba – hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar – benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. ( QS. Asy Syuura [42]:52 ).
12. Al-Bayan ( penerang )
( Al-Qur'an ) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang – orang yang bertakwa. ( QS. Ali Imran [3]:138 ).
13. Al-Kalam ( ucapan atau firman )
Dan jika seorang di antara orang – orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. ( QS. At Taubah [9]:6 ).
14. Al-Busyra ( kabar gembira )
Katakanlah: "Ruhul Qudus ( Jibril ) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan ( hati ) orang – orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang – orang yang berserah diri ( kepada Allah )". ( QS. An Nahl [16]:102 ).
15. An-Nur ( cahaya )
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. ( Muhammad dengan mukjizatnya ) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. ( Al-Qur'an ). ( QS. An Nisaa' [4]:174 ).
16. Al-Basha'ir ( pedoman )
Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. ( QS. Al Jaatsiyah [45]:20 ) .
17. Al-Balagh ( penyampaian atau kabar )
(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan – Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang – orang yang berakal mengambil pelajaran. ( QS. Ibrahim [14]:52 ).
18. Al-Qaul ( perkataan atau ucapan )
Dan sesungguhnya telah kami turunkan berturut – turut perkataan ini ( Al-Qur'an ) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. ( QS. Al Qashash [28]:51 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar