selamat datang di blogg Riyowansyah 24-03-2015 mengejar impian: model pembelajaran mind mapping (peta pikiran)

Jumat, 15 Mei 2015

model pembelajaran mind mapping (peta pikiran)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
  Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap ketercapaian pemahaman murid. Tentunya semua metode pengajarn yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terlepas dari semua itu, metode pengajaran yang sering diterapkan oleh guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk hanya mengaktifkan salah satu sisi otak sang murid saja. Karena pada hakekatnya otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan.  Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan berkerja untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan. Sebagaimana dua kaki dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua pasang organ tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan otak kita. Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana luar biasanya otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan. Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang mereka harus menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia tersebut adalah metode mind mapping (Peta Pikiran).

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa itu model pembelajaran mind mapping
2.      Apa saja konsep yang di bahas di mind mapping
3.      Cara penggunaan mind mapping yang tepat
4.      Langkah-ngkah pembuatan mind mapping
5.      Apa saja kelebihan dan kekurangan mind mapping

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Sejarah Mind Mapping
   Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan. Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping  merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak.

B.     Konsep Model Mind Mapping
   Secara bahasa mind map terdiri dari dua kata, yakni mind artinya pikiran dan map artinya peta. Maka secara bahasa dapat diartikan dengan peta pikiran. Mind map pertama kali dikemukan oleh Toni Buzan, seorang seorang penulis dan konsultan pendidikan dengan nama lengkap Anthony Peter Buzan, kelahiran kelahiran 2 Juni 1942. (Wikipedia, 2005) Dalam bukunya, “Buku Pintar Mind Map” (Toni Buzan, 2005) pengertian mind map secara istilah adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Dalam penjelasan lanjutannya, Toni Buzan (2005) menekankan pengertian mind map dengan cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita.
Wikipedia (diunduh tanggal 8 Agustus 2011) merinci defenisi mind map sebagai berikut:
A mind map is a diagram used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and arranged around a central key word or idea. Mind maps are used to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid to studying and organizing information, solving problems, making decisions, and writing.
Sebuah peta pikiran adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mewakili kata-kata, ide, tugas, atau item lain yang terhubung dengan kata kunci sentral atau ide. Peta pikiran yang digunakan dapat menghasilkan, memvisualisasikan, struktur, dan mengklasifikasikan ide-ide, dan sebagai bantuan untuk belajar dan mengorganisir informasi, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menulis. Karakteristik mind map ini berada pada membedakan kata-kata atau gagasan, menggunakan dengan warna dan simbol. Mind map pada umumnya mengambil format hirarki atau cabang pohon, dengan ide-ide bercabang menjadi subbagian mereka. Peta pikiran memungkinkan kreativitas yang lebih besar saat merekam ide-ide dan informasi, serta memungkinkan catatan untuk mengasosiasikan kata dengan representasi visual. Peta Pikiran berbeda dari peta konsep dalam peta pikiran yang berfokus pada hanya satu kata atau ide, sedangkan peta konsep menghubungkan beberapa kata atau gagasan.
Contoh Mind Mapping

Description: http://bdkpadang.kemenag.go.id/images/stories/manfaat%20mind-map.jpg

C.    Model Yang Tepat penggunaan Model Mind Mapping
 Dengan Mind Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta. Penggunaan Mind Map tampaknya cukup efektif membantu mahasiswa ketika sedang mengikuti Ujian Skripsi. Skripsi yang sedemikian tebal dapat direduksi dalam satu atau dua halaman saja. Bahkan, di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mind Map telah menjadi keterampilan yang wajib dikuasai para mahasiswa. Bagi guru, Mind Map dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Dalam perencanaan pembelajaran, Mind Map bisa dimanfaatkan untuk kepentingan menyusun desain pembelajaran, baik yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar maupun pengembangan metode dan penilaian pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran di kelas, guru dapat dapat memanfaatkan Mind Map sebagai media pembelajaran atau mengintegrasikannya dengan metode pembelajaran yang digunakan . Sedangkan dalam penilaian, guru dapat memanfaatkan setiap karya Mind Map siswa sebagai bahan penilaian produk dan bagian dari portofolio siswa, untuk melihat sejauhmana seorang siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan sekaligus mengenal kontruksi berfikir para siswanya. Sementara, bagi guru BK/Konselor, Mind Map bisa menjadi salah satu materi layanan yang diberikan kepada siswa, khususnya berkaitan dengan layanan konten, dalam upaya membantu siswa memiliki keterampilan dan kebiasaan belajar yang efektif. Tampaknya tidak ada keraguan lagi bagi kita untuk membelajarkan siswa menguasai keterampilan Mind Map ini sejak dini agar proses belajar dan pembelajaran dapat lebih efektif dan optimal.

D.    Langkah-Langkah Pengunaan Mind Mapping
 Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi mind mappin adalah pengembangan dari langkah-langkah pembuatannya, yaitu :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru mengkondisikan siswa kedalam kelompok berpasangan dua orang.
3.      Guru menyajikan atau mengingatkan kembali materi yang akan dipelajari, misal materi “Kesebangunan”. Guru memberitahukan tujuan dan manfaat dari materi yang akan dipelajari karena akan membantu siswa untuk mengingatnya.
4.      Selanjutnya guru menbagikan potongan-potongan kartu yang telah bertuliskan konsep utama kepada siswa.
5.      Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
6.      Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
7.      Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami siswa.
8.      Kesimpulan/penutup
E.     Kelemahan dan Kelebihan Model Mind Mapping
Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
a.       Cara ini cepat
b.      Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c.       Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d.      Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.

Kekurangan model pembelajaran mind mapping:
a.       Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b.      Tidak sepenuhnya murid yang belajar
c.       Jumlah detail informasi tidak dapat dimasuk



BAB III
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Mind Mapping
  Secara bahasa mind map terdiri dari dua kata, yakni mind artinya pikiran dan map artinya peta. Maka secara bahasa dapat diartikan dengan peta pikiran. Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara. Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Pemetaan  pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang menumbuhkan cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30).  Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind map miripdengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.
Sama seperti peta jalan, Mind Map akan :
         ·            Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui
         ·            ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada.
         ·            Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
         ·            Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru.
         ·            Menyenangkan untuk dilihat,dibaca, dicerna dan diingat.
Mind Map juga merupakan peta rute yang  hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada mengunakan tekhnik pencatatan tradisional. Konsep ini dikategorikan ke dalam teknik kreatif, karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan perincian menjadi cabang-cabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan nama Radian Thinking (Deporter dan Hernacki, 2011 : 152). Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku teks mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian. Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping  merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008). Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.




Berikut adalah perbedaan antara Tulisan Biasa dan Mind Map :
a.       Tulisan Biasa
·         Hanya berupa tulisan-tulisan saja
·         Hanya dalam satu warna
·         Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
·         Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lam
·         Statis
b.      Mind Mapp
·         Berupa tulisan, symbol dan gambar
·         Berwarna-warni
·         Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
·         Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
·         Membuat individu menjadi lebih kreatif

Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind mapping (Iwan Sugiarto, 2004 : 76).

B.     Prinsip dan Ciri mind mapping
Mind mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind mapping ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah diingat karena mengikuti pola pemikiran otak.

Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian Turan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.
Rose dan Malcolm menambahkan strategi visual ini mempunyai beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut :
a)      Menginat orang melalui penglihatan, mengingat kata-kata dengan melihat tetapi perlu waktu yang lebih lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
b)      Jika memberi atau menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta/gambar.
c)      Aktifitas reatif : menulis, menggambar, melukis merancang.
d)     Mempunyai ingatan visual yang bagus, dimana ketika kita ingat saat meninggalkan sesuatu dalam beberapa hari yang lalu.
e)      Menurut Buzan, teknik pembuatan catatan dan pengelompokan pikiran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh otak yang harus menyertakan tidak hanya kata-kata, angka, rangkaian dan juga garis-garis tetapi juga dengan warna, gambar-gambar, dimensi , simbol-simbol itulah peta pikiran atau mind mapping .
C.    Manfaat Mind Map (Peta Pikiran) dalam Pembelajaran
 Mind Map dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus, dalam konteks pembelajaran, Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
  • Siswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
  • Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
  • Siswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya
  • Siswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
  • Siswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
  • Siswa dapat mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.
Beberapa unsur penting mind mapp dalam pembelajaran yang memberikan manfaat pada proses pembelajaran itu sendiri adalah sebagai berikut :
ü  Gambar, karena gambar bermakna seribu kata dan akan membantu siswa menggunakan imajinasinya.
ü  Warna, karena akan menambah energi kepada pemikiran kreatif bagi siswa.
ü  Hubungan cabang-cabang, karena mengikuti cara kerja otak yang bekerja menurut asosiasi, hal ini akan mempermudah siswa mengerti dan mengingat.
ü  Garis melengkung, karena garis lurus akan membuat siswa bosan.
ü  Katakunci, karena akan memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map yang sedang dibuat.

D.    Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapp
  Hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan membuat atau menggunakan metode mind mapping adalah :
         ·            Kertas kosong tak bergaris.
         ·            Pena atau spidol berwarna-warni.
         ·            Otak dan imajinasi.
         ·            Buku sumber sebagai salah satu sumber bagi siswa.

Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :
1.      Letakan kertas kosong tak bergaris dengan sisi panjang mendatar.
2.       Buat gagasan utamanya baik dalam tulisan, gambar atau foto untuk ide sentral.
3.      Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub topik utama. Jumlah cabang akan bervariasi tergantung jumlah sub pokok pada materi tersebut. Usahakan setiap garis-garis cabang yang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis.
4.      Gunakan warna.
5.      Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis
Menurut Mike Hernacki dan Bobbi Deporter, mind mapping memiliki manfaat diantaranya :
Ø  Fleksibel
Didalamnya jika seorang pembicara tiba-tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, Anda dapat dengan mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam Peta Pikiran Anda tanpa harus kebingungan.
Ø  Dapat memusatkan pikiran
Anda tidak perlu berfikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, Anda dapat berkonsentrasi pada gagasannya.
Ø  Meningkatkan pemahaman
Ketika membaca suatu tulisan atau laporan tekhnik, Peta Pkiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.
Ø  Menyenangkan
Imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas dan hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.

E.     Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping
Sedangkan menurut Buzan mind map dapat membantu kita dalam sangat banyak hal. Berikut beberapa diantaranya :
·         Merencana.
·         Berkomunikasi.
·         Menjadi lebih kreatif.
·         Menghemat waktu.
·         Menyelasikan masalah.
·         Memusatkan perhatian.
·         Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran.
·         Mengingat dengan lebih baik.
·         Belajar lebih cepat dan efisien.
·         Melihat “gambar keseluruhan”.
·         Menyelamatkan pohon.


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa kelebihan saat menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
1.      Mind Map mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara:
ü  Melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail
ü  Mengingat informasi yang kompleks lebih mudah. Informasi tersebut telah dikelompokkan sesuai dengan cara seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama atau berbeda.
ü  Mengatasi informasi yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa. Secara mental hal ini juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut dalam memahami sebuah persoalan.
2.      Mind Map mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan persoalan. Hal ini dicapai karena Mind Map mengajarkan untuk melihat persoalan secara keseluruhan dan melihat hubungannya satu sama lain. Ini yang paling sulit dilakukan dalam catatan konvensional. Tidak hanya itu, dengan catatan ini maka manajemen belajar pun menjadi lebih mudah. Informasi baru dapat ditambahkan, dihubungkan, dan diasosiasikan kapan saja dengan informasi yang sudah ada sebelumnya.
3.      Mind Map dapat merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung, warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah. Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya. Mind Map akan merangsang kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data statistik.
4.      Mind Map membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide dan insight baru, bahkan pada saat membuat catatan itu sendiri. Mind Map dapat pula menjelaskan sebuah tujuan, rencana, ide, maupun pemikiran secara jelas dan terstruktur.
5.      Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda atau mengingat detail secara mudah.
6.      Melihat hubungan antara gagasan dan konsep.
7.      Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
8.      Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
9.      Bekerjasama dengan otak siswa, bukan bertentangan dengannya.
10.  Menyingkirkan “format outline” yang membosankan, selamanya
11.  Dapat mengoptimalakan otak kanan dan otak kiri, karena mind map bekerja dnegan gambar, warna dan kata-kata sederhana.
12.  Dapat menghemat catatan, karena dengan mind map bisa meringkas satu bab materi dalam setengah lembar kertas
13.  Pembelajaran terkesan lebih efektif, dan efisisien, karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara kerja dasar otak, yaitu tidak tersusun sistematis, namun lebih pada bercabang-cabang seperti pohon.
14.  Pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa yang pernah dipelajari.
15.  Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru, karena siswa/guru akan terangsang untuk mebuat gambar-gambar atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik.
16.  Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya. Namun lebih kepada pemahaman dan kreatifitas untuk dapat menghungkan topic umum dengan sub-sub topic bahasan.

 Sedangkan kekurangan model pembelajaran mind mapping:
1.      Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2.      Tidak sepenuhnya murid yang belajar
3.      Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan




BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jadi model pembelajaran mind mapping adalah suatu model pembelajaran untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Dipergunakan dalam kerja kelompok secara berpasangan ( 2 orang ). Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind mapping, disebut pemetaan pikiran atau peta pikiran, adalah salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa belajar. Mind mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif.
Ø  Kelebihan :
a.       Cara ini cepat
b.      Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c.       Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d.      Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Ø  Kekurangan :
a.       Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b.      Tidak sepenuhnya murid yang belajar
c.       Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan
B.  Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, disarankan agar guru dapat menggunakan metode mind mapping, khususnya untuk meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini dikarenakan kemampuan siswa bisa mengalami peningkatan dan mampu mencapai standar keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya.


 DAFTAR PUSTAKA

Bobby Deporter dan Mike Hernarcki. 2011. Quantum Learning. Bandung : Kaifa.
Bobby Deporter dkk. 2003. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
Colin Rose dan Malcolm J. 2006. Accelered Learning. Bandung : Nusantara.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Pernada Group.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta : Gramedia.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif : Masmedia Buana Pustaka.
Buzan, Tony. 2003. Use Both Sides of Your Brain. Surabaya : Ikon.
Sugiarto,Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir. Jakarta : Gramedia.
Tony Buzan, 2007, Buku Pintar Mind Mapping, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar