ANALISIS :
KASUS PERGESERAN BUDAYA
Menurut saya Pergeseran nilai-nilai kebudayaan bangsa indonesia sekarang
ini di sebabkan para pemuda yang lebih condong senang meniru budaya-budaya luar
dari pada budaya asli kita sendiri. Mereka beranggapan bahwa budaya Indonesia
adalah budaya yang kuno, monoton dan membosankan. Rasa cinta dan bangga pada
budaya sendiri telah hilang. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan
sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen masyarakat
khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Sayang sekali sampai dengan saat
ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal ini disebabkan
Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak
dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten.Sebagian dari mereka lebih
memntingkan uang dan kapentingan pribadi. Ruang publik masyarakatpun tidak lagi
normal dan bersih sebagai tempat yang bebas untuk berekspresi, terutama bagi
golongan kecil dan miskin. Mereka semakin sulit mengaksesnya karena
keberpihakan kepada mereka juga meluntur, seiring menipisnya solidaritas dan
kebersamaan. Kita menghadapi masalah mendasar dalam kehidupan ini, yakni hidup
bersama tanpa semangat kebersamaan. Sulitnya untuk bertahan hidup di tengah
berbagai tekanan ekonomi dan sosial membuat seolah wajar untuk berpikir hanya
memperjuangkan kehidupan sendiri saja. Perlu adanya program pemberdayaan
masytarakat pedesaan, perlunya perhatian terhadap aspirasi masyarakat yang
tercermin dalam nilai dan perilaku keagamaan dan sosial budaya mereka pada saat
ini, juga perlu dan harus melakukan transformasi nilai dan ilmu pengetahuan
terlebih dahulu yang sesuai dengan modernisasi, sehingga pelaksanaan program
pembangunan (pemberdayaan masyarakat pedesaan) dapat mengena pada sasaran yang
diinginkan.
Yang patut disayangkan adalah media massa cenderung
melupakan tanggung jawab terhadap budaya bangsa dan lebih mementingkan
kepentingan industri dan konsumerisme. Padahal potensi media massa lah besar
dalam mendorong budaya nasional untuk bangkit.
Sebagian besar anak bangsa dan generasi penerus merasa kehilangan arah dalam kehidupannya. Mereka tak mampu mengikuti arus perubahan yang begitu cepat. Alih-alih terlindas dalam gelombang perubahan itu sendiri tanpa bisa mengambil manfaat di dalamnya. Dunia sudah bergerak sangat cepat, tetapi masalah kemiskinan dan kemelaratan masih terus menyiksa. Di tengah gegap gempita teknologi dan inovasi baru, justru sebagian besar masyarakat bangsa ini hidup dalam ketidakpastian, dan yang pasti kemiskinan. Sekalipun demikian, pergeseran nilai dan perilaku keagamaan dan sosial budaya tidak semuanya buruk . Perubahan dalam masyarakat berharga adalah apabila ketahanan budaya dan nilai-nilai objektifnya selalu sanggup memperbaharui diri. Dalam proses pembaharuan dengan perubahan tersebut sikap mental dan ketahanan budaya berperan positif untuk menjaga keseimbangan antara kesinambungan sistem nilai yang disepakati dengan unsur perubahan menuju kemajuan. Inilah yang secara umum harus dianggap sebagai muatan konsep dasar kebudayaan Indonesia. Selain menjadi tantangan bagi kelangsungan hidup kebudayaan nasional, media massa juga melakukkan hal-hal yang mendukung perkembangan kebudayaan nasional. Bila hal ini dilakukan untuk mendukung perkembangan kebudayaan nasional dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebudayaan nasional yang selama ini telah menjadi acuan dan tuntunan kehidupan masyarakat, maka media massa patut mendapat apresiasi dan acungan jempol serta dihargai setinggi-tingginya. Dan kita sebagai anggota masyarakatpun harus menyambut gembira dan turut mendukung pelestarian budaya nasional dengan sebaik yang kita bisa lakukan.
Sebagian besar anak bangsa dan generasi penerus merasa kehilangan arah dalam kehidupannya. Mereka tak mampu mengikuti arus perubahan yang begitu cepat. Alih-alih terlindas dalam gelombang perubahan itu sendiri tanpa bisa mengambil manfaat di dalamnya. Dunia sudah bergerak sangat cepat, tetapi masalah kemiskinan dan kemelaratan masih terus menyiksa. Di tengah gegap gempita teknologi dan inovasi baru, justru sebagian besar masyarakat bangsa ini hidup dalam ketidakpastian, dan yang pasti kemiskinan. Sekalipun demikian, pergeseran nilai dan perilaku keagamaan dan sosial budaya tidak semuanya buruk . Perubahan dalam masyarakat berharga adalah apabila ketahanan budaya dan nilai-nilai objektifnya selalu sanggup memperbaharui diri. Dalam proses pembaharuan dengan perubahan tersebut sikap mental dan ketahanan budaya berperan positif untuk menjaga keseimbangan antara kesinambungan sistem nilai yang disepakati dengan unsur perubahan menuju kemajuan. Inilah yang secara umum harus dianggap sebagai muatan konsep dasar kebudayaan Indonesia. Selain menjadi tantangan bagi kelangsungan hidup kebudayaan nasional, media massa juga melakukkan hal-hal yang mendukung perkembangan kebudayaan nasional. Bila hal ini dilakukan untuk mendukung perkembangan kebudayaan nasional dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebudayaan nasional yang selama ini telah menjadi acuan dan tuntunan kehidupan masyarakat, maka media massa patut mendapat apresiasi dan acungan jempol serta dihargai setinggi-tingginya. Dan kita sebagai anggota masyarakatpun harus menyambut gembira dan turut mendukung pelestarian budaya nasional dengan sebaik yang kita bisa lakukan.
Ø CONTOH DARI BUDAYA INSTAN
Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita lebih senang meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule yang ternyata merupakan kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat mereka lebih cantik dari pada memakai pakaian yang menutup anggota tubuh yang merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang penuh sopan santun dan keramahannya. Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras . Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak.
Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita lebih senang meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule yang ternyata merupakan kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat mereka lebih cantik dari pada memakai pakaian yang menutup anggota tubuh yang merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang penuh sopan santun dan keramahannya. Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras . Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak.
B. TANGGAPAN MENGENAI PERGESERAN
BUDAYA DI IDONESIA
Menurut saya
bergesernya budaya indonesia karena Rasa cinta dan bangga pada budaya sendiri
telah hilang. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat
tergantung kepada masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Tapi
Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis
kebudayaan. hal ini disebabkan karena Kebudayaan asli bangsa Indonesia
dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten
.
Faktor
penyebab terjadinya pergeseran budaya di indonesia :
1. Karena Masuknya kebudayaan baru didalam kehidupan
masyarakat yang dianggap lebih besar fungsinya .
2. Masyarat yang heterogen
3.
Kontak dengan
kebudayaan lain
4.
Sistem
pendidikan formal yang maju
5.
Sikap menghargai
hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
6.
Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
7.
Sistem terbuka
pada lapisan masyarakat
8.
Adanya penduduk
yang heterogen
9.
Ketidakpuasan
masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
10. Adanya orientasi ke masa depan
DAFTAR PUSTAKA
Beals, R. 1953. Acculturation,
Antrhropology Today, Chicago: University of Chicago Press.
Budhisantoso, S. 1997. Pembangunan
Nasional Indonesia Dengan Berbagai Persoalan Budaya Dalam Masyarakat Majemuk, Dalam: E.K.M.
Masinambow (ed),
Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Jakarta: AAI Bekerjasama
dengan Yayasan Obor Indonesia.
Joyomartono, Mulyono. 1991. Perubahan
Kebudayaan dan Masyarakat Dalam Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar