MAKALAH
AKULTURASI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukurillah kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha
Kuasa, yang telah memberikan kita karunia serta nikmatnya hingga pada saat ini
kita masih bisa melaksanakan proses belajar mengajar dalam bangku perkuliahan
ini.Shalawat beriringan salam, mari kita sampaikan ke Rasul Allah SAW yang
telah membawa tangan umatnya dari alam kegelapan hingga menuju alam yang terang
dengan iman ddan taqwa.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Antropologi
Budaya
yang inti dari pembahasan tersebut adalah Tentang Akulturasi. Apabila nantinya dalam penyusunan makalah saya
ini ada kekurangan dan ketidak sempurnaan saya terlebih dahulu memohon maaf.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................
.......................................................iii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah...............................................................................................i
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................ii
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Akulturasi.................................................................................................4
B.
Proses
Akulturasi.......................................................................................................6
C.
Faktor Pendorong dan
Penghambat Akulturasi.........................................................8
DAFTRA PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Indonesia
adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yangmasing-masing
memiliki budaya yang berbeda-beda. Keberbedaan itulahyang menjadi ciri khas dan
keunggulan Indonesia, Indonesia menjadi unik karena budayanya yang beragam.
Keanekaragaman itu ditambah lagi dengan masuknya unsur-unsur budaya asing ke
Indonesia yang memperkaya warna kebudayaan Indonesia. Budaya asing itu sendiri
masuk melaluibeberapa cara, diantaranya yaitu asimilasi dan akulturasi . Asimilasi
ini biasa terjadi pada golongan minoritas dan golongan mayoritas pada suatu
tempat. Sedangkan Akulturasi adalah bergabungnya dua kebudayaan atau lebih
sehingga menciptakan suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkankepribadian dari
kebudayaan asli.
2. RUMUSAN
MASALAH
A.
Pengertian Akulturasi
B.
Proses Akulturasi
C.
Faktor Pendorong dan
Penghambat Akulturasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu
proses sosial, yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.Kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di
definisikan sebagaiperpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung
dengan damai dan serasi.Untuk memahami pengertian akulturasi dalam konteks
budaya pertama-tama kita perlu memahami definisi budaya dan kebudayaan terlebih
dahulu. Menurut Sachari kebudayaan adalah suatu totalitas dari proses
dan hasil segala aktivitas suatu bangsa dalam bidang estetis, moral, dan
ideasional yang terjadi melalui proses integrasi, baik integrasi historis
maupun pengaruh jangka panjangnya. Para ahli ilmu sosial mengartikan konsep
kebudayaan itu dalam arti yang amat luas yakni meliputi seluruh aktivitas
manusia dalam kehidupannya, yaitu seluruh hasil dari pikiran, karya dan hasil
karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya (Koentjaraningrat).
Banyak para ahli sosiolog yang mendefinisikan tentang pengertian akulturasi
dengan berbagai versi, diantaranya :
v Koentjaraningrat
(1996: 155)
Akulturasi adalah suatu proses
sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
v Garbarino
“Acculturation
(is) the process of culture change as a result of long term, face to face
contact between two societies” (Garbarino, 1983).
“Akulturasi (adalah) proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang,
tatap muka kontak antara dua masyarakat “(Garbarino, 1983).
v Redfield,
Linton, Herskovits
Akulturasi meliputi fenomena yang
timbul sebagai hasil, jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan
yang berbeda-beda bertemu, dan mengadakan kontak secara terus menerus, yang
kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah
satu kelompok atau kedua-duanya.Dari berbagai pendapat para ahli mengenai
definisi akulturasi diatas dapat disimpulkan bahwa akulturasi adalah suatu
proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing, kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Atau bisa juga di
definisikan sebagai perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung
dengan damai dan serasi.
B.
PROSES AKULTURASI
Manusia adalah makhluk sosio
budaya yang memperoleh perilaluknya lewat belajar. Dari semua aspek belajar
manusia, komunikasi merupakan aspek yang terpenting dan paling mendasar karena
kegiatan komunikasi berfungsi sebagai alat untuk menafsirkan lingkungan fisik
dan sosial kita.Proses yang dilalui individu-individu untuk memperoleh
aturan-aturan (budaya) dimulai dari masa awal hidupnya hingga akhir hayatnya.
Melalui proses sosialisasi dan pendidikan pola-pola budaya ditanamkan ke dalam
system syaraf manusia dan menjadi kepribadian dan perilaku masing-masing
indivdu. Proses belajar ini menjadikan manusia harus berinteraksi dengan
manusia yang lain dari anggota budaya lainnya yang juga memiliki pola-pola
komunikasi serupa. Proses memperoleh pola-pola demikian oleh individu-individu
itu disebut enkulturasi.Proses enkulturasi sendiri mempunyai pengertian proses
belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat istiadat,
system, norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang (Koentjaraningrat,
2003 : 145).Hubungan antara budaya dan individu seperti dalam proses
enkulturasi membuat manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan. Secara
bertahap seorang individu imigran belajar menciptakan situasi-situasi dan
relasi-relasi yang tepat dalam masyarakat pribumi sejalan dengan berbagai
transaksi yang ia lakukan dengan orang lain. Pada saatnya, imigran akan
menggunakan cara-cara berperilaku masyarakat pribumi untuk menyesuaikan diri
dengan pola-pola yang dianut masyarakat setempat begitu juga sebaliknya.
Perubahan pola dari pola lama ke pola yang baru ini disebut akulturasi.
Ø Contoh Akulturasi Budaya
Contoh
nya Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang
berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak
menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.Hal ini berarti kebudayaan
Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi
diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk
Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia
menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu – Budha.
Wujud akulturasi
tersebut meliputi unsur-unsur budaya berikut ini :
·
Bahasa
Wujud akulturasi dalam
bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang
dapat Anda temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta yang memperkaya
perbendaan bahasa Indonesia.
·
Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang
berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah
kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.
·
Organisasi
Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam
bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam organisasi
politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya
pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh
kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang berkembang di
Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun
temurun. Contoh nya Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau
dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja
tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di
Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja
Majapahit diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).
·
Sistem
Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam
bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender
tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka
sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78
tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 =
732 M
Di samping adanya
pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan
menggunakan Candrasangkala.Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar
yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti
yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu
contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna =
0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan
belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan
tahun runtuhnya Majapahit .
·
Peralatan
Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud
akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan
Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi
keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di
India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya
melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu
sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan
pembuatan arca dan bangunan.
·
Kesenian
Wujud akulturasi dalam
bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan .
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding
candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan
suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha.
C. FAKTOR
PENDORONG DAN PENGHAMBAT AKULTURASI
a. Faktor Pendorong
·
Kontak dengan kebudayaan lain
·
Sistem pendidikan formal yang maju
·
Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan
untuk maju
·
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
(deviation)
·
Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
·
Adanya penduduk yang heterogen
·
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu
·
Adanya orientasi ke masa depan
b. Faktor Penghambat
·
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
·
Sikap masyarakat yang tradisional
·
Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
·
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
·
Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
·
Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
·
Adat atau kebiasaan
DAFTAR PUSTAKA
Beals, R. 1953. Acculturation, Antrhropology Today, Chicago:
University of Chicago Press.
Budhisantoso, S. 1997. Pembangunan Nasional Indonesia Dengan Berbagai
Persoalan Budaya Dalam Masyarakat Majemuk, Dalam: E.K.M.
Masinambow (ed), Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia,
Jakarta: AAI Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia.
Herskovits, M.J. 1948. Man and
His Works, The Sciences of cultural
Anthropology, New York: Alfred A. Knopf.
Joyomartono, Mulyono. 1991. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat Dalam Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Kesing, Roger M. & Felix M Kesing. 1953. New Perspectives in
Cultural Anthropology, New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc/
Koentjaraningrat. 1958. Metode-Metode Antropologi dalam
Penyelidikan-Penyelidikan Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta:
Universitas Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia( KUBI). 2001. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
RI.
izin copy buat tugas ya:)
BalasHapusThank you ya,
BalasHapus