selamat datang di blogg Riyowansyah 24-03-2015 mengejar impian: RUU PILKADA SECARA TIDAK LANGSUNG MEMPUNYAI DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

Rabu, 22 Oktober 2014

RUU PILKADA SECARA TIDAK LANGSUNG MEMPUNYAI DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF



Pilkada secara tidak langsung

menurut pendapat saya Pilkada Langsung tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia karena selama kesejahteraan dan pendidikan di indonesia tidak merata demokrasi kita tidak akan berjalan dengan sempurna karena suara seorang profesor dengan suara orang preman itu di hitung satu sama , suara seseorang yang memilih karena analisa dan seseorang yang memilih karena di bayar itu di hitung sama .  jadi menurut saya lebih baik pilkada kita di kembalikan ke DPR saja Kalau sama-sama sah secara hukum, kenapa kita tidak memilih pelaksanaan pilkada yang efektif dan efisien saja dibanding hanya mengejar cap demokrasi  namun belum tentu membawa kebaikan bagi negeri kita .
Ada sejumlah alasan mengapa usulan pilkada oleh DPRD ini perlu mendapat perhatian serius dan perlu dicoba lagi .
*      Yang Pertama, pilkada langsung yang sudah berlaku sejak era pascareformasi ini mempunyai    banyak kelemahan. Memang Tak bisa dimungkiri, pilkada langsung telah menimbulkan dampak buruk pada masalah hukum. Sebagai bukti yang konkret, sedikitnya 309 kepala daerah di pilih secara langsung tersangkut masalah hukum. Mereka rata-rata dijebloskan penjara karena diduga terlibat kasus korupsi. Tentu fenomena ini sangat ironis saat pemerintah sedang giat-giatnya melakukan upaya dalam pemberantasan korupsi ternyata sang kepala sendiri yang melakukan korupsi . Selain itu, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa pilkada langsung ternyata juga diliputi banyak sekali politik uang (money politic ). Fenomena suap-menyuap yang telah lazim terjadi di masyarakat pada setiap pilkada ini tentu akan merusak moral bangsa ini. bahkan bahaya yang paling besar adalah semakin rusaknya moral para penyelenggara negara dan rakyat akibat marak nya praktek money politik ini .Memang seandai nya Pilkada di kembalikan ke DPRD tidak serta-merta secara langsung akan menghapus politik uang. Politik uang mungkin tetap akan ada, namun potensinya bisa diminimalisasi. Pengawasan terhadap politisi nakal pada pelaksanaan pilkada tak langsung ini akan lebih mudah karena jumlahnya sedikit ketimbang harus mengawasi seluruh masyarakat yang punya hak memilih. Aparat hukum bisa mengawasi lebih ketat para politisi . Jika para politisi terbukti melakukan tindakan tercela, tinggal dijerat secara hukum. Pilkada tak langsung ini setidaknya bisa meminimalisasi kerusakan moral yang sudah cukup parah akibat politik uang di masyarakat.
*      Kedua, pilkada langsung juga memiliki potensi lebih besar untuk terjadi konflik di masyarakat. Seperti Pengalaman selama ini pelaksanaan pilkada langsung banyak menimbulkan masalah dan gejolak di masyarakat sehingga terjadinya perpecahan di dalam masyarakat hanya karena beda pilihan dan pendapat . oleh karena itu kalau Pilkada di kembalikan ke DPRD diharapkan bisa mengurangi potensi konflik di dalam masyarakat     jangan jadikan masyarakat sebagai korban adu domba dalam politik .Apalagi, sejauh ini pelaksanaan pilkada bisa dipastikan selalu berujung dengan konflik antar kubu pasangan.

*      Ketiga, pilkada langsung membutuhkan dana yang besar. Pilkada tak langsung dinilai bisa menghemat anggaran negara yang bisa digunakan untuk membiayai sektor-sektor penting lain bagi kesejahteraan rakyat misalnya bisa membangun rumah sakit membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil dan sebagainya. dari pada menghabiskan biaya milyaran untuk pilkada lansung lebih baik di gunakan untuk mengelola sumber daya alam yang kita milki untuk mensejahterakan masyarakat indonesia itu sendiri karena tujuan dari demokrasi mensejahterkan masyarakat kita sendiri bukan membuang dana untuk memodali para politisiyang berebut menduduki kursi pemerintahan di negeri ini. Jadi wajar kalau kita sering di tipu para politisi kita sendiri yang katanya memberikan bukti bukan janji ketika ada suara masyarakat menagih janji dengan demonstrasi mereka hanya sibuk berkualisi bukanya memberi solusi jadi dari pada membuang dana untuk para politisi lebih baik pilkada kita di kembalikan ke DPR lagi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar