selamat datang di blogg Riyowansyah 24-03-2015 mengejar impian: ANALISIS : KASUS PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA DI INDONESIA

Kamis, 27 November 2014

ANALISIS : KASUS PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA DI INDONESIA



 















ANALISIS : KASUS  PERGESERAN BUDAYA

Menurut saya Pergeseran nilai-nilai kebudayaan bangsa indonesia sekarang ini di sebabkan para pemuda yang lebih condong senang meniru budaya-budaya luar dari pada budaya asli kita sendiri. Mereka beranggapan bahwa budaya Indonesia adalah budaya yang kuno, monoton dan membosankan. Rasa cinta dan bangga pada budaya sendiri telah hilang. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal ini disebabkan Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten.Sebagian dari mereka lebih memntingkan uang dan kapentingan pribadi. Ruang publik masyarakatpun tidak lagi normal dan bersih sebagai tempat yang bebas untuk berekspresi, terutama bagi golongan kecil dan miskin. Mereka semakin sulit mengaksesnya karena keberpihakan kepada mereka juga meluntur, seiring menipisnya solidaritas dan kebersamaan. Kita menghadapi masalah mendasar dalam kehidupan ini, yakni hidup bersama tanpa semangat kebersamaan. Sulitnya untuk bertahan hidup di tengah berbagai tekanan ekonomi dan sosial membuat seolah wajar untuk berpikir hanya memperjuangkan kehidupan sendiri saja. Perlu adanya program pemberdayaan masytarakat pedesaan, perlunya perhatian terhadap aspirasi masyarakat yang tercermin dalam nilai dan perilaku keagamaan dan sosial budaya mereka pada saat ini, juga perlu dan harus melakukan transformasi nilai dan ilmu pengetahuan terlebih dahulu yang sesuai dengan modernisasi, sehingga pelaksanaan program pembangunan (pemberdayaan masyarakat pedesaan) dapat mengena pada sasaran yang diinginkan.
Yang patut disayangkan adalah media massa cenderung melupakan tanggung jawab terhadap budaya bangsa dan lebih mementingkan kepentingan industri dan konsumerisme. Padahal potensi media massa lah besar dalam mendorong budaya nasional untuk bangkit.
Sebagian besar anak bangsa dan generasi penerus merasa kehilangan arah dalam kehidupannya. Mereka tak mampu mengikuti arus perubahan yang begitu cepat. Alih-alih terlindas dalam gelombang perubahan itu sendiri tanpa bisa mengambil manfaat di dalamnya. Dunia sudah bergerak sangat cepat, tetapi masalah kemiskinan dan kemelaratan masih terus menyiksa. Di tengah gegap gempita teknologi dan inovasi baru, justru sebagian besar masyarakat bangsa ini hidup dalam ketidakpastian, dan yang pasti kemiskinan.  Sekalipun demikian, pergeseran nilai dan perilaku keagamaan dan sosial budaya tidak semuanya buruk . Perubahan dalam masyarakat berharga adalah apabila ketahanan budaya dan nilai-nilai objektifnya selalu sanggup memperbaharui diri. Dalam proses pembaharuan dengan perubahan tersebut sikap mental dan ketahanan budaya berperan positif untuk menjaga keseimbangan antara kesinambungan sistem nilai yang disepakati dengan unsur perubahan menuju kemajuan. Inilah yang secara umum harus dianggap sebagai muatan konsep dasar kebudayaan Indonesia.           Selain menjadi tantangan bagi kelangsungan hidup kebudayaan nasional, media massa juga melakukkan hal-hal yang mendukung perkembangan kebudayaan nasional. Bila hal ini dilakukan untuk mendukung perkembangan kebudayaan nasional dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebudayaan nasional yang selama ini telah menjadi acuan dan tuntunan kehidupan masyarakat, maka media massa patut mendapat apresiasi dan acungan jempol serta dihargai setinggi-tingginya.      Dan kita sebagai anggota masyarakatpun harus menyambut gembira dan turut mendukung pelestarian budaya nasional dengan sebaik yang kita bisa lakukan.

Ø    CONTOH DARI BUDAYA INSTAN       
Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita lebih senang meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule yang ternyata merupakan kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat mereka lebih cantik dari pada memakai pakaian yang menutup anggota tubuh yang merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang penuh sopan santun dan keramahannya. Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras . Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak.           

B. TANGGAPAN MENGENAI PERGESERAN BUDAYA DI IDONESIA
Menurut saya bergesernya budaya indonesia karena Rasa cinta dan bangga pada budaya sendiri telah hilang. Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat tergantung kepada masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Tapi Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal ini disebabkan karena Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten .

Faktor penyebab terjadinya pergeseran budaya di indonesia :

1.      Karena Masuknya kebudayaan baru didalam kehidupan masyarakat yang dianggap lebih besar fungsinya .
2.      Masyarat yang heterogen
3.      Kontak dengan kebudayaan lain
4.      Sistem pendidikan formal yang maju
5.      Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
6.      Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
7.      Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
8.      Adanya penduduk yang heterogen
9.      Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
10.  Adanya orientasi ke masa depan







  
 DAFTAR PUSTAKA

Beals, R. 1953. Acculturation, Antrhropology Today, Chicago: University of Chicago Press.

Budhisantoso, S. 1997. Pembangunan Nasional Indonesia Dengan Berbagai Persoalan Budaya    Dalam Masyarakat Majemuk, Dalam: E.K.M.

Masinambow (ed), Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Jakarta: AAI Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia.
Joyomartono, Mulyono. 1991. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat Dalam    Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar